Cara 1: Mengakui pendapatan terlalu dini |
Trik 1 | Mencatat pendapatan ketika jasa mendatang masih harus diberikan | 2016: $MYRX (OJK menjatuhkan sanksi kepada Benny Tjokrosaputro alias Bentjok, Direktur utama Hanson International, denda sebesar Rp 5 miliar karena terbukti melanggar undang-undang pasar modal karena mengakui pendapatan di awal dan tak menyajikan perjanjian jual beli dalam laporan keuangan MYRX tahun 2016.)
|
Trik 2 | Mencatat pendapatan sebelum pengiriman atau sebelum diterima pelanggan dengan baik | |
Trik 3 | Mengakui pendapatan walaupun pelanggan tidak harus membayarnya | |
Trik 4 | Menjual ke pihak terafiliasi | |
Trik 5 | Memberikan pelanggan sesuatu nilai atas dasar pertukaran (quid pro quo) | |
Trik 6 | Menggross up pendapatan | 2000: $KAEF (unit Industri Bahan Baku: overstated penjualan sebesar Rp 2,7 miliar, unit Logistik Sentral: overstated persediaan barang sebesar Rp 23,9 miliar, unit Pedagang Besar Farmasi: overstated persediaan sebesar Rp 8,1 miliar dan overstated penjualan sebesar Rp 10,7 miliar.)
|
Cara 2: Mengakui pendapatan semu |
Trik 7 | Mencatat pendapatan yang kurang kuat substansi ekonominya | |
Trik 8 | Mencatat penerimaan kas dalam transaksi sewa sebagai pendapatan | |
Trik 9 | Mencatat hasil investasi sebagai pendapatan | |
Trik 10 | Mencatat potongan dari pemasok yang terikat dengan pembelian mendatang sebagai pendapatan | |
Trik 11 | Mencatatkan pendapatan yang sebelumnya secara tidak memadai ditahan sebelum merger | |
Cara 3: Mendongkrak laba dengan gain sekali pukul |
Trik 12 | Mendongkrak laba dengan menjual aset undervalue | |
Trik 13 | Memasukkan hasil investasi atau gain sebagai bagian pendapatan | |
Trik 14 | Melaporkan hasil investasi atau gain sebagai pengurang biaya operasi | |
Trik 15 | Menciptakan laba dengan mereklasifikasi neraca | |
Cara 4: Menggeser biaya ke periode sebelum atau sesudahnya |
Trik 16 | Mengkapitalisasi biaya operasi normal, waluapun sebelumnya tidak | |
Trik 17 | Mengubah kebijakan akuntansi dan menggeser biaya sekarang ke periode sebelumnya | |
Trik 18 | Mengamortisasi secara lambat | |
Trik 19 | Gagal menghapus atau menurunkan impaired asset | |
Trik 20 | Mengurangi cadangan aset | |
Cara 5: Gagal mencatat kewajiban |
Trik 21 | Gagal mencatat biaya dan utang terkait ketika kewajiban mendatang masih ada | |
Trik 22 | Mengurangi utang dengan mengubah asumsi akuntansi | |
Trik 23 | Memindahkan cadangan yang meragukan ke dalam laba | |
Trik 24 | Menciptakan potongan semu | |
Trik 25 | Mencatat pendapatan ketika menerima kas walaupun masih tersisa kewajiban mendatang | |
Cara 6: Menggeser pendapatan ke periode sebelumnya |
Trik 26 | Menciptakan cadangan dan melepaskannya di waktu mendatang | |
Trik 27 | Secara tidak memadai menahan pengakuan pendapatan sebelum akuisisi ditutup | |
Cara 7: Menggeser beban masa datang ke periode sekarang dengan tarif khusus |
Trik 28 | Mengatrol beban spesial secara tidak memadai | |
Trik 29 | Menghapus inprocess R&D cost dari akuisisi | |
Trik 30 | Mempercepat biaya diskresioner ke periode sekarang | |