Cerita Saham

Fundamental Glossary
CriteriaNamaDeskripsiTinggiRendah
CompanyGCGGood Corporate Governace. Suatu istilah yang digunakan untuk mengukur perusahaan dikelola dengan baik atau tidak.GCG baik: asset perusahaan dikelola dengan baik untuk menghasilkan laba, bagi dividen untuk investor, tidak ada conflict of interest etc.GCG buruk: banyak kasus dari direksi/komisaris, asset tidak digunakan dengan baik, ada conflict of interest etc.
LKNilai BukuNilai buku adalah nilai aset perusahaan setelah dikurangi kewajiban.Nilai buku tinggi: bagus (?)Nilai buku rendah: jelek (?)
LKEVEnterprise Value adalah total nilai perusahaan, yang mencakup nilai pasar saham, utang, dan mengurangi kas dan setara kas. EV sering digunakan sebagai alternatif untuk kapitalisasi pasar karena memberikan gambaran lebih lengkap tentang nilai perusahaan.Skip-
LKEBITEBIT (Earnings Before Interest and Taxes) adalah laba perusahaan sebelum dikurangi bunga dan pajak. Ini memberikan gambaran tentang kinerja operasional perusahaan tanpa memperhitungkan struktur modal dan beban pajak.Skip-
LKEBITDAEBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) adalah laba perusahaan sebelum dikurangi bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja operasional dan arus kas perusahaan tanpa mempertimbangkan pengaruh akuntansi.Skip-
LKFinancial assets at fair value through profit or loss (FVTPL)?Skip-
LKOther comprehensive income (FVOCI)?Skip-
Ratio (Per Share)Cash Per ShareRasio menunjukkan jumlah kas yang tersedia per saham yang beredar.Makin tinggi makin bagus. Cash nya banyak.Makin kecil -> makin miskin
Ratio (Per Share)Free Cashflow Per ShareEBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) adalah laba perusahaan sebelum dikurangi bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja operasional dan arus kas perusahaan tanpa mempertimbangkan pengaruh akuntansi.Skip-
Ratio (Valuation)PBVPrice Book Value: Rasio harga saham dengan harga buku.PBV > 1, lebih mahal dari harga buku (overvalued).PBV < 1, lebih murah dari harga buku (undervalued).
Ratio (Valuation)PERPrice Earning Ratio: Rasio harga pasar saham dengan laba per saham (EPS) perusahaan.PER tinggi: Mahal. Laba perusahaan lebih kecil dari harga saham.PER rendah: Murah. Laba perusahaan lebih besar dari harga saham. Perusahaan bisa mencetak laba dengan baik dan harga saham belum mengikuti (?)
Ratio (Valuation)PEGPEG Ratio (Price/Earnings to Growth Ratio) adalah rasio yang digunakan untuk menilai valuasi saham dengan mempertimbangkan pertumbuhan laba perusahaan. PEG Ratio menghubungkan Price/Earnings Ratio (PER) dengan laju pertumbuhan laba yang diharapkan. Ini memberikan gambaran lebih baik tentang apakah saham dinilai secara wajar berdasarkan pertumbuhannya.
  • PEG = 1: Saham dianggap fair valued, di mana harga saham sesuai dengan laju pertumbuhannya.
  • PEG > 1: Saham dianggap overvalued. Ini bisa menunjukkan bahwa harga saham terlalu tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan laba yang diharapkan.
PEG < 1: Saham dianggap undervalued. Ini menunjukkan bahwa harga saham mungkin lebih rendah dibandingkan dengan potensi pertumbuhannya.
SolvencyCurrent RatioRasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aset jangka pendek yang dimiliki. Rasio ini menunjukkan likuiditas perusahaan dan kemampuannya untuk membayar utang yang jatuh tempo dalam waktu dekat.Current ratio > 1 menunjukkan bahwa perusahaan memiliki cukup aset lancar untuk menutupi kewajiban lancarnya.Current rasio < 1 bisa mengindikasikan potensi masalah likuiditas.
SolvencyQuick RatioQuick ratio / acid-test ratio, adalah rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya tanpa mengandalkan penjualan persediaan. Rasio ini memberikan gambaran yang lebih konservatif tentang likuiditas perusahaan dibandingkan dengan current ratio.Quick ratio > 1 menunjukkan bahwa perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya tanpa perlu menjual persediaan.Quick ratio < 1: BAD
SolvencyDebt to Equity Ratio DER -> Rasio keuangan yang mengukur proporsi utang perusahaan dibandingkan dengan ekuitas pemegang saham. Rasio ini menunjukkan seberapa besar perusahaan dibiayai oleh utang dibandingkan dengan modal yang disetor oleh pemegang saham, dan memberikan gambaran tentang struktur modal perusahaan serta risiko keuangannya.DER yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak menggunakan utang untuk membiayai operasional dan pertumbuhannya, yang bisa meningkatkan risiko finansial.Rasio yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan lebih bergantung pada ekuitas untuk membiayai operasi, yang cenderung lebih aman tetapi dapat membatasi pertumbuhan.
SolvencyLT Debt/EquityLT Debt/Equity Ratio (Long-Term Debt to Equity Ratio) adalah rasio keuangan yang mengukur proporsi utang jangka panjang perusahaan dibandingkan dengan ekuitas pemegang saham. Rasio ini memberikan wawasan tentang struktur modal perusahaan dan seberapa besar perusahaan bergantung pada utang jangka panjang untuk mendanai operasinya.Rasio yang tinggi dapat menunjukkan bahwa perusahaan lebih bergantung pada utang untuk membiayai operasionalnya, yang dapat meningkatkan risiko kebangkrutan jika perusahaan menghadapi kesulitan finansial.Rasio yang rendah menunjukkan ketergantungan yang lebih sedikit pada utang jangka panjang, yang bisa lebih stabil tetapi mungkin membatasi potensi pertumbuhan.
SolvencyTotal Debt/Total AssetsRasio keuangan yang mengukur proporsi total kewajiban (utang) perusahaan dibandingkan dengan total aset yang dimiliki. Rasio ini memberikan gambaran tentang seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh utang, yang dapat membantu dalam menilai risiko keuangan perusahaan. Rasio ini sering digunakan untuk mengevaluasi risiko kebangkrutan.Rasio yang lebih tinggi menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak dibiayai oleh utang, yang dapat meningkatkan risiko finansial.Rasio yang lebih rendah menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak menggunakan ekuitas untuk membiayai asetnya, yang cenderung lebih stabil dan mengurangi risiko keuangan.
SolvencyFinancial LeverageFinancial leverage solvency ratio adalah rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya, khususnya yang berkaitan dengan penggunaan utang. Rasio ini membantu menilai apakah perusahaan dapat bertahan secara finansial dalam jangka panjang, terutama ketika menghadapi kewajiban utang.??
SolvencyInterest CoverageRasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga utangnya. Rasio ini memberikan indikasi seberapa banyak pendapatan operasional yang tersedia untuk membayar bunga yang harus dibayar atas utang. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik posisi perusahaan dalam memenuhi kewajiban bunga.Rasio > 1: Menunjukkan bahwa perusahaan memiliki cukup pendapatan untuk menutupi biaya bunga utangnya. Semakin tinggi angka ini, semakin aman posisi perusahaan.Rasio < 1: Menunjukkan bahwa perusahaan tidak memiliki cukup pendapatan untuk membayar beban bunga, yang bisa menjadi tanda risiko keuangan dan potensi masalah likuiditas.
SolvencyFree cash flowFree cash flow (FCF) adalah ukuran finansial yang menunjukkan jumlah kas yang dihasilkan oleh perusahaan setelah mengeluarkan semua pengeluaran yang diperlukan untuk mempertahankan atau mengembangkan asetnya. FCF merupakan indikator penting bagi investor, karena menunjukkan seberapa banyak kas yang tersedia untuk dibagikan kepada pemegang saham, membayar utang, atau diinvestasikan kembali dalam bisnis.GoodBad
SolvencyAltman Z-ScoreAltman Z-Score adalah model prediksi yang digunakan untuk menilai kemungkinan kebangkrutan suatu perusahaan. Diciptakan oleh Edward Altman pada tahun 1968, Z-Score menggabungkan beberapa rasio keuangan untuk memberikan indikasi tentang kesehatan finansial perusahaan. Ini sering digunakan oleh investor, analis, dan manajemen untuk mengevaluasi risiko kebangkrutan.
  • Z-Score > 2.99: Menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam zona aman, dengan risiko kebangkrutan yang rendah.
  • Z-Score antara 1.81 dan 2.99: Menunjukkan zona peringatan, di mana perusahaan mungkin mengalami kesulitan keuangan.
Z-Score < 1.81: Menunjukkan risiko kebangkrutan yang tinggi, dan perusahaan kemungkinan akan menghadapi masalah finansial serius.
Management EffectivenessReturn on AssetsRasio laba yang dihasilkan dibanding dengan Aset yang di punya.GoodBad
Management EffectivenessReturn on EquityReturn On Equity (ROE) digunakan untuk mengukur seberapa besar keuntungan yang dihasilkan perusahaan dibandingkan dengan modal yang disetor oleh pemegang saham.GoodBad
Management EffectivenessReturn on Capital EmployedROCE = EBIT / (Average Total Assets - Average Current Liabilities). Return on Capital Employed (ROCE) digunakan untuk melihat efisiensi perusahaan mengelola modal kerjanya untuk menghasilkan laba operasi. ROCE yang tinggi menunjukan kepada investor berapa persen profit yang di hasilkan dari setiap modal kerja yang digunakan.--
Management EffectivenessReturn On Invested Capital---
Management EffectivenessDays Sales Outstanding---
Management EffectivenessDays Inventory---
Management EffectivenessDays Payables Outstanding---
Management EffectivenessCash Conversion CycleCash Conversion Cycle (CCC) = Days Sales Outstanding + Days Inventory - Days Payable Outstanding. Cash Conversion Cycle adalah metrik yang menyatakan jumlah hari yang diperlukan perusahaan untuk mengubah uang yang dikeluarkan untuk membeli sumber daya menjadi pendapatan kas.Semakin besar nilai cash conversion cycle menunjukkan bahwa perusahaan kurang efisien dalam mengatur siklus kasnya.Semakin kecil nilai Cash Conversion Cycle menunjukkan semakin efisien perusahaan dalam mengatur siklus kas nya.
Management EffectivenessReceivables Turnover---
Management EffectivenessAsset TurnoverAsset Turnover = Sales / Average Total Asset. Rasio yang menunjukkan efisiensi aset yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan penjualan. Asset Turnover Ratio dapat diketahui dengan membagi pendapatan dengan total aset yang dimiliki. Semakin besar rasionya, semakin tinggi efisiensi perusahaan dalam menghasilkan penjualan.Perusahaan lebih efisien.Perusahaan kurang efisien.
Management EffectivenessInventory Turnover---
ProfitabilityGross Profit Margin---
ProfitabilityOperating Profit Margin---
ProfitabilityNet Profit Margin---
Market RankPiotroski F-ScorePiotroski F-Score adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengevaluasi kesehatan finansial suatu perusahaan dengan menggunakan data keuangan. Metode ini dikembangkan oleh Joseph Piotroski, seorang profesor akuntansi. F-Score memberikan nilai dari 0 hingga 9 berdasarkan sembilan kriteria yang mencakup profitabilitas, likuiditas, efisiensi, dan pengembalian investasi.
  • Net Income: Apakah perusahaan mengalami laba bersih?
  • Operating Cash Flow: Apakah arus kas dari aktivitas operasi positif?
  • Return on Assets (ROA): Apakah ROA meningkat dibandingkan tahun sebelumnya?
  • Quality of Earnings: Apakah arus kas operasi lebih besar dari laba bersih?
  • Leverage: Apakah rasio utang terhadap aset berkurang?
  • Current Ratio: Apakah rasio lancar meningkat?
  • Dilution: Apakah perusahaan tidak menerbitkan saham baru?
  • Gross Margin: Apakah margin kotor meningkat?
  • Asset Turnover: Apakah perputaran aset meningkat?
Semakin tinggi skor F-Score, semakin baik kinerja keuangan perusahaan tersebut. Metode ini sering digunakan oleh investor untuk memilih saham dengan potensi pertumbuhan yang lebih baik.It's relative compared to peer.
Balance SheetCash---
Balance SheetTotal Assets---
Balance SheetTotal Liabilities---
Balance SheetWorking Capital---
Balance SheetTotal Equity---
Balance SheetLong-term Debt---
Balance SheetShort-term Debt---
Balance SheetTotal Debt---
Balance SheetNet Debt---
FinancialsTotal Pendapatan---
FinancialsTotal Beban Pokok Penjualan---
FinancialsLaba Kotor---
FinancialsTotal Beban Usaha---
FinancialsBeban Penjualan---
FinancialsBeban Umum Dan Administrasi---
FinancialsTotal Beban Usaha---
FinancialsLaba Usaha---
FinancialsPenghasilan/Beban Lain-Lain---
FinancialsPendapatan Keuangan---
FinancialsBeban Keuangan---
FinancialsLaba (Rugi) Selisih Kurs---
FinancialsBagian Atas Hasil Bersih Entitas Asosisasi Dan Pengendalian Bersama Entitas---
FinancialsBagian Atas Hasil Bersih Entitas Asosisasi---
FinancialsBagian Atas Hasil Bersih Pengendalian Bersama Entitas---
FinancialsTotal Bagian Atas Hasil Entitas Asosisasi Dan Pengendalian Bersama Entitas---
FinancialsOthers---
FinancialsTotal Penghasilan/Beban Lain-Lain---
FinancialsLaba Sebelum Pajak---
FinancialsBeban Pajak Penghasilan---
FinancialsLaba Bersih Dari Operasi Yang Di Lanjutkan---
FinancialsHak Minoritas---
FinancialsLaba Bersih Tahun Berjalan---
FinancialsPendapatan Komprehensif Lain---
FinancialsJumlah Laba Komprehensif---
FinancialsLaba Bersih Yang Dapat Diatribusikan Kepada---
FinancialsPemilik Entitas Induk---
FinancialsKepentingan Non-Pegendali---
FinancialsTotal Laba Bersih Yang Dapat Kepada---
FinancialsLaba Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan Kepada---
FinancialsPemilik Entitas Induk---
FinancialsKepentingan Non-Pegendali---
FinancialsTotal Laba Komprehensif Yang Diatribusikan Kepada---
IstilahAnnualizedData di setahunkan.--
IstilahTTMTweleve Trailing Months: metrik dalam 12 tahun terakhir.--
IstilahAgio SahamSelisih antara nilai nominal (par) saham dan harga yang dibayar investor untuk itu, biasanya akibat IPO atau rights issue.--
Technical Glossary
CriteriaNamaDeskripsiTinggiRendah
Indicator MetricsRelative Strength Index (RSI)indikator analisis teknikal yang digunakan untuk mengukur kekuatan atau kelemahan harga suatu aset. RSI berkisar antara 0 hingga 100 dan biasanya digunakan untuk mengidentifikasi kondisi overbought atau oversold pada suatu saham. Rumus: rata-rata kenaikan harga dibagi rata-rata penurunan harga.RSI di atas 70: Menunjukkan bahwa saham mungkin overbought, yang bisa menjadi sinyal bahwa harga mungkin akan turun.RSI di bawah 30: Menunjukkan bahwa saham mungkin oversold, yang bisa menjadi sinyal bahwa harga mungkin akan naik.
Indicator MetricsOverboughtSaham dianggap overbought ketika harganya naik secara signifikan dalam waktu singkat, sehingga mungkin terlalu tinggi dibandingkan dengan nilai intrinsiknya. Relative Strength Index (RSI) yang menunjukkan bahwa banyak investor telah membeli saham tersebut, dan ada potensi untuk pembalikan harga ke bawah.Banyak yang beli saham, harga cenderung turun?Berlaku sebaliknya: Oversell
Indicator MetricsOversellSaham dianggap oversold ketika harganya turun tajam dalam waktu singkat, sehingga mungkin terlalu rendah dibandingkan dengan nilai intrinsiknya. RSI yang rendah menunjukkan bahwa banyak investor telah menjual saham, dan ada potensi untuk pembalikan harga ke atas.Banyak yang jual saham, harga cendurung naik?Berlaku sebaliknya: Overbought
Indicator MetricsMoving Average Convergence Divergence (MACD)popular technical analysis indicator used to identify trends and momentum in financial markets.
  • Components of MACD:
    • MACD Line: This is calculated by subtracting the 26-period Exponential Moving Average (EMA) from the 12-period EMA.
    • Signal Line: This is a 9-period EMA of the MACD line itself, used to generate buy and sell signals. The MACD helps traders identify the direction of the trend. When the MACD line is above the Signal line, it indicates a bullish trend, while a MACD line below the Signal line suggests a bearish trend.
    • Histogram: This represents the difference between the MACD line and the Signal line.
  • Crossover Signals:
    • Bullish Crossover: When the MACD line crosses above the Signal line, it is a potential buy signal.
    • Bearish Crossover: When the MACD line crosses below the Signal line, it signals a potential sell.
  • Divergence: MACD can also show divergence with price action.
    • Bullish Divergence: Price makes a lower low, but the MACD makes a higher low, indicating weakening downward momentum.
    • Bearish Divergence: Price makes a higher high, but the MACD makes a lower high, suggesting weakening upward momentum.
Bandarmology Glossary
CriteriaNamaDeskripsiTinggiRendah
ActorBandar / Market MakerYang menguasai supply, saham in this case. Punya banyak uang atau punya banyak lembar saham.Present: Harga di goreng / di jaga.Not Present: Harga di biarkan di atur market
Policy Glossary
PolicyNamaDeskripsiEmiten
PSAK 1
Penyajian Laporan Keuangan
?
PSAK 14
Persediaan
?
PSAK 16
Aset Tetap
?
PSAK 25
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan
?
PSAK 46
Pajak Penghasilan
Pajak tangguhan terkait aset dan liabilitas yang timbul dari transaksi tunggal
PSAK 71
Informasi komparatif
?
PSAK 73
Sewa
?
PSAK 74
Kontrak Asuransi
?
PSAK 107
Akuntansi Ijarah
?