CS

Cerita Saham

📖 Mengapa Perlu Membaca LK

Membaca Laporan Keuangan (LK) perusahaan sangat penting untuk mengetahui story dibalik keystat yang biasanya disajikan. Dengan menjawab kenapa dapat angka laba / rasio keuangan / liabilitas etc. Kita akan mengetahui penyebab hal tersebut dan selanjutnya mengetahui apakah keystat akan berbalik menjadi baik atau buruk di masa mendatang. Berikut adalah beberapa hal yang harus dicari penyebab / story nya dari membaca laporan keuangan:

1. Kinerja Keuangan

Pendapatan (Revenue)

Pendapatan menunjukkan seberapa besar perusahaan berhasil menghasilkan uang dari operasionalnya. Ini biasanya dibandingkan dengan periode sebelumnya untuk melihat tren pertumbuhannya.

Laba/Rugi (Profit or Loss)

Laba atau rugi menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam mengelola biaya dan menghasilkan keuntungan. Hal ini meliputi:

  • Laba Bersih: Laba setelah pajak dan biaya lainnya.
  • Laba Operasional: Laba yang dihasilkan dari aktivitas utama perusahaan.

Margin Laba

Rasio antara laba bersih dan pendapatan yang menunjukkan tingkat profitabilitas perusahaan.

Earnings Per Share (EPS)

EPS mengukur laba bersih yang diperoleh oleh setiap lembar saham perusahaan. EPS yang lebih tinggi cenderung menunjukkan perusahaan yang lebih menguntungkan.

2. Kesehatan Keuangan

Neraca (Balance Sheet)

Neraca menyajikan posisi keuangan perusahaan pada suatu titik waktu tertentu, meliputi:

  • Aset: Apa yang dimiliki perusahaan (misalnya, kas, piutang, persediaan, properti, dll.).
  • Kewajiban: Utang dan kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan.
  • Ekuitas: Nilai bersih atau modal yang dimiliki oleh pemegang saham.

Rasio Keuangan

Rasio-rasio yang digunakan untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan, seperti:

  • Rasio Likuiditas (misalnya, rasio lancar) untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.
  • Rasio Solvabilitas (misalnya, rasio utang terhadap ekuitas) untuk menilai seberapa besar perusahaan bergantung pada utang.
  • Rasio Profitabilitas (misalnya, return on equity atau ROE) untuk mengukur seberapa efisien perusahaan menghasilkan laba dari ekuitas yang ada.

3. Arus Kas (Cash Flow)

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Mencerminkan uang yang dihasilkan atau digunakan oleh aktivitas operasional perusahaan.

Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Menunjukkan pengeluaran atau pendapatan dari investasi jangka panjang (misalnya, pembelian aset tetap, penjualan aset).

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Menunjukkan uang yang diperoleh atau dibayarkan terkait dengan pendanaan perusahaan, seperti penerbitan saham atau utang.

4. Tingkat Pertumbuhan dan Proyeksi

Tren Pertumbuhan

Mengamati bagaimana pendapatan, laba, dan arus kas perusahaan berkembang dari tahun ke tahun. Ini memberikan gambaran tentang prospek masa depan perusahaan.

Proyeksi Keuangan

Beberapa laporan keuangan menyertakan proyeksi pendapatan, laba, dan arus kas untuk periode mendatang, yang berguna untuk menilai potensi pertumbuhan perusahaan.

5. Risiko dan Ketidakpastian

Pengungkapan Risiko

Perusahaan biasanya akan mengungkapkan potensi risiko yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan, seperti risiko pasar, regulasi, dan operasional.

Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial

Banyak perusahaan sekarang ini juga melaporkan dampak sosial dan lingkungan mereka, yang semakin menjadi perhatian bagi para investor.

6. Kebijakan Akuntansi

Metode Akuntansi yang Digunakan

Kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan bisa mempengaruhi bagaimana laporan keuangan disusun dan diinterpretasikan. Misalnya, metode depresiasi atau pengakuan pendapatan dapat memengaruhi laporan laba rugi dan neraca.

7. Dividen

Kebijakan Dividen

Menilai seberapa besar bagian laba yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Ini penting bagi investor yang menginginkan pendapatan pasif.

Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio)

Mengukur seberapa besar persentase laba yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.

8. Komparasi dengan Industri

Perbandingan dengan Perusahaan Sejenis

Membandingkan kinerja keuangan perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama untuk mendapatkan perspektif lebih luas mengenai posisi perusahaan di pasar.

9. Transparansi dan Keterbukaan

Catatan atas Laporan Keuangan

Menilai sejauh mana laporan keuangan memberikan informasi yang transparan dan mendetail mengenai metodologi akuntansi, peristiwa penting, dan keputusan yang diambil oleh manajemen.

10. Indikator Lainnya

Tingkat Utang

Menilai tingkat utang perusahaan, yang bisa memberi indikasi mengenai risiko finansial perusahaan di masa depan.

Keberlanjutan Bisnis

Menilai apakah perusahaan memiliki fondasi yang cukup untuk bertahan dalam jangka panjang.


Kesimpulan

Membaca Laporan Keuangan (LK) memberi banyak wawasan tentang kinerja keuangan dan prospek perusahaan. Dengan memahami pendapatan, laba, aset, kewajiban, arus kas, serta risiko dan kebijakan akuntansi yang diterapkan, kita bisa menilai apakah perusahaan tersebut layak untuk diinvestasikan, apakah sedang dalam kondisi finansial yang sehat, dan bagaimana posisi perusahaan di pasar dibandingkan dengan kompetitornya.